Minggu, 04 Februari 2018

Teaser terbaru Avengers: Infinity War, ungkap teknologi terbaru dari armor Iron Man



Tony Stark bersiap  dengan Armor terbarunya
Sebuah TV Spot terbaru dari film, Avengers: Infinity War, baru saja dirilis diajang Super Bowl, dimana pada teaser tersebut, juga memperlihatkan lebih detail kostum terbaru dari Iron man.

Sekuel kedua dari film Avengers ini akan mengumpulkan seluruh superhero yang pernah tampil di film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) dimana mereka akan menghadapi salah satu musuh terkuat di Marvel, yaitu Thanos dengan Infinity Gauntlet-nya.

Nah, gaes.Salah satu poin paling kita tunggu-tunggu dari film Avengers ialah model armor yang akan digunakan Tony Stark saat menjadi Iron man. Dari armor Mark-Iyang ia buat dari besi-besi bekas didalam gua hingga armor kelas berat seperti Hulkbuster. Di film Infinity War, nanti. Sepertinya Kostum Iron man akan dibuat dengan bantuan Shuri, adik Black Panther yang terkenal sangat jenius.

 
Mark 51 : Kostum Iron man di Infinity War
Teknologi tersebut sebelumnya sudah kita lihat di trailer Black Panther yang tayang bulan ini, dimana kita ketahui kostum Black Panther bisa langsung menutupi badan T’Challa ketika dibutuhkan. Kostum Black Panther, sendiri sepertinya tersimpan dalam Kalung Raja Wakanda yang ia kenakan. Dengan menggunakan teknologi Nano, T’Challa bisa langsung ‘memanggil’ kostum tersebut saat itu juga jika ia membutuhkannya.
T'Challa saat berubah menjadi Black Panther
Di TV Spot terbaru film Avengers: Infinity War, yang rilis beberapa waktu lalu,  sepertinya sudah bisa dipastikan kalau teknologi kostum Black Panther juga akan diterapkan pada armor terbaru Iron Man, dimana pada klip tersebut terlihat armor Iron man langsung menutupi tubuh Tony Stark, sama halnya dengan kostum milik Black Panther. Dengan begitu, pastinya Tony Stark sudah tidak perlu lagi menunggu kepingan-kepingan armornya meluncur dari tempat yang jauh dan pastinya akan lebih compact karena diperkirakan kostum barunya itu tersimpan di kepingan Arc Reactor yang ada didadanya.
Tony Stark bersama Dr. Strange, Bruce Banner dan Wong.
Armor baru Tony Stark yang dinamakan Model 51 atau Prime Armor, ini merupakan kostum paling canggih yang kabarnya bahkan mampu berubah menjadi semua kostum Iron man versi sebelumnya. Yaa mirip-miriplah dengan armor “Bleeding Edge” model 37 yang muncul dicerita komik, dimana kostum tersebut ia simpan didalam tubuhnya dan memiliki struktur kulit, jadi Tony Stark juga bisa merubah kostumnya menjadi baju kemeja biasa. Model 37 pertama kali muncul di komik Iron man tahun 2010, sedangkan Model 51 muncul pertama kali dikomik terbitan tahun 2015, dimana keduanya diciptakan oleh Tony Stark. Namun sepertinya di film Infinity War kali ini, Kostum Prime Armor nantinya dibuat oleh Shuri, adik Black Panther yang baru berusia 16 tahun, dan merupakan orang paling cerdas di Wakanda sekaligus kepala Divisi Wakandan Design Group.
Armor Model 37, Bleeding Edge versi Komik
Sebenarnya tidak masalah siapa yang nantinya akan membuat kostum Prime Armor itu, yang pasti jenis armor seperti itu, akan sangat membantu Tony Stark dalam melawan Thanos dan pasukannya. Lagipula, menyimpan armor besi didalam kepingan kecil Arc Reactor terlihat lebih nyaman dan ‘nggak ribet’ dibanding harus menerbangkannya layaknya drone dan harus ditunggu sampai semua komponen armor itu tiba. Apalagi, jika memang kostum Iron man itu juga dibuat dari Vibranium seperti kostum Black Panther dan perisai Captain America, maka Tony Stark akan menjadi anggota Avengers yang akan sulit dikalahkan. Wow Keren! (MY)

Nah, bagi yang ingin melihat lebih detail kostum Iron Man di Avengers: Infinity War, bisa dilihat di TV Spot dan iklan Disney World Singapura berikut ini:

 

Avengers: Infinity War / The Avengers 3 akan rilis pada: 4  Mei 2018
The Avengers 4 / Untitled Avengers Movie akan rilis pada: 3 Mei 2019

Rabu, 20 Desember 2017

Seorang Desainer Grafis mencoba mengubah logo beberapa perusahaan terkenal dunia, karena alasan ini!



Benarkah suatu perusahaan besar mampu menghemat jutaan dollar pertahun  dan ikut menjaga kelestarian lingkungan hanya dengan mengganti Logo mereka?

Seorang desainer grafis asal Prancis, bernama Sylvain Boyer, punya ide unik seperti itu, dan ia mulai sebuah proyek ujicoba untuk membuktikannya. Menurutnya, hal yang perlu dikerjakan oleh setiap perusahaan untuk menghemat cost hingga jutaan dollar, ialah dengan cukup “menyederhanakan” logo produk mereka. Kita tahu, logo suatu perusahaan atau produk usaha, adalah sesuatu hal yang selalu membutuhkan proses cetak setiap harinya dan tentunya membutuhkan tinta yang tidak sedikit, dan ternyata faktor sederhana itulah yang mampu memberikan dampak besar bagi perusahaan.

Boyer telah memulai sebuah kampanye yang ia sebut “Ecobranding” untuk mewujudkan idenya itu. Dalam suatu wawancara dengan CNN, Boyer bercerita, “Awal mula ide itu muncul pada 2013 lalu, saat putri pertamaku lahir. Aku lalu mendesain kartu undangan dengan banyak warna yang awalnya memang terlihat keren di layar komputer, namun saat aku ingin mencetaknya dimedia silkscreen, ternyata tagihan biaya cetaknya sangat mahal. Sejak itu aku lalu mencoba mengurangi warna pada desainku agar biaya cetaknya menjadi lebih murah dan tentunya semakin ramah lingkungan.”


Mahalnya harga tinta
Boyer kemudian mencoba meredesain beberapa logo perusahaan ternama didunia guna mengurangi penggunaan tinta cetak dan ia mengklaim hal itu mampu menghemat costperusahaan 10 hingga 39 persen!. “Kami menggunakan alat cetak offset yang biasa digunakan oleh perusahaan percetakan untuk mencetak logo-logo tersebut kemudian hasilnya tinggal kami kalkulasi saja,” ujarnya.
Beberapa logo produk yang diredesain oleh Eco Branding
Perbedaannya memang tidak terlalu nampak namun dalam skala besar efeknya sungguh luar biasa, Boyer mengatakan: “Setiap ide kreatif yang diterapkan dalam desain merk/ logo usaha berdampak langsung terhadap kelestarian lingkungan. Saat anda mendesain logo untuk sebuah perusahaan besar, sebenarnya anda telah menggambar jutaan logo karena logo anda itu akan dicetak jutaan bahkan miliaran kali dalam berbagai format, yang sebagian besar berdampak langsung terhadap lingkungan,” ujar Boyer.

Tinta printer merupakan salah satu cairan termahal didunia. Pada 2013 lalu, Consumer Reportsmenghitung biaya cetak untuk tinta printer sebesar $13 hingga $75 per ons atau $1,664 hingga $9,600 per galon. Jumlah tersebut jauh lebih mahal dibanding minuman Champagne dan parfum merk ternama didunia. Itu artinya, berhemat tinta cetak bisa menjadi langkah cerdas untuk jangka panjang. Nah, lalu kemudian muncul pertanyaan, berapa besar sih, biaya yang bisa dihemat oleh sebuah perusahaan dari penyederhanaan sebuah logo?.  Boyer menyatakan cukup sulit untuk memperoleh nilai yang akurat, namun ia kemudian bercerita: “Tahun lalu, Starbucks memproduksi sekitar 670 juta paper cup (gelas karton) dengan cetakan logo mereka ditiap gelasnya. Kami bisa mengestimasikan kalau tiap cetakan logo papercup itu menghabiskan 0,06 ml tinta. Nah, logo redesain kami ini mampu menghemat 38% tinta cetak, atau 0,0228 ml tinta per gelas, yang berarti menghemat  hampir 4,000 galon tinta tiap tahunnya.”

Ramah Lingkungan
Boleh dibilang ide penyederhanaan logo memang berdampak langsung terhadap konsumsi tinta cetak dan efek buruk alat cetak terhadap lingkungan. Meskipun katrijprinter bisa didaur ulang, namun mayoritas komponen tersebut berakhir ditempat sampah, dimana kemasan plastiknya baru terurai oleh tanah setelah ratusan tahun.

Sebuah perusahaan Belanda bernama SPRANQ juga menciptakan jenis huruf yang ramah lingkungan ditahun 2008 lalu dan mengembangkan sebuah aplikasi bernama Ecofont, yang bisa memodifikasi semua huruf menjadi huruf baru dengan space kosong ditengahnya. Jika perusahaan menggunakan aplikasi ini, SPRANQ mengklaim mereka bisa menghemat hingga 50 persen konsumsi tinta cetak.
Ecofont, jenis huruf yang diciptakan oleh SPRANQ Creative Communication Agency
Langkah yang sama juga ditempuh oleh Ryman Eco, sebuah huruf jenis baru yang didesain oleh Perusahaan iklan di London, Greybersama produsen alat tulis Ryman. Huruf tersebut mampu menghemat 30 persen penggunaan tinta dibanding jenis huruf lainnya seperti Arial, Times New Roman, dan Verdana: “Ide diciptakannya Ryman Eco adalah untuk menciptakan sebuah huruf yang kompak, mudah dibaca, namun hemat tinta karena mengurangi hampir keseluruhan area cetak tiap hurufnya,” ujar Dan Rathigan, perancang huruf tersebut.
Jenis Huruf 'Ryman Eco' diklaim mampu menghemat penggunaan tinta saat dicetak
“Kita akui, Hal ini cuma menghemat sedikit biaya operasional. Namun program Grey lewat Ryman Eco sebenarnya bertujuan untuk mensosialisasikan wacana tentang bagaimana sebuah langkah sederhana dalam mengurangi limbah material mampu berdampak besar terhadap lingkungan.”

Pada 2014, seorang remaja mendadak menjadi viral saat ia menyerukan bahwa hanya dengan mengganti huruf dari Times New Roman menjadi intensive Garamond, pemerintah Amerika bisa menghemat biaya hingga $400 juta setiap tahunnya.  

Bagaimana reaksi perusahaan?
Boyer mengatakan bahwa penyederhanaan logo perusahaan akan memiliki banyak manfaat, seperti pengurangan biaya cetak bahkan mampu menghemat kapasitas server, karena file logo type tersebut cuma mengambil sedikit kapasitas server. Meski begitu, Boyer sadar kalau tidak semua perusahaan berkeinginan mengganti logo mereka.

“Beberapa pihak berpendapat, kita sebaiknya tidak mengutak-atik sebuah logo karena menyangkut hal yang sangat esensial, namun ada juga yang berpikir kalau logo bisa diubah sedikit  tanpa harus mengubah DNA yang berisi aspirasi dan harapan sebuah perusahaan.”

Menurut Tom Rickner, seorang desainer sekaligus Direktur Monotype Studio, memang akan ada yang tidak setuju dengan konsep tersebut: “Meredesain sebuah pola bentuk guna mengurangi panjang garis dan menghemat tinta cetak bukanlah konsep baru. Sebagian besar proyek Monotype dimasa lalu, untuk formula penerbitan surat kabar dulunya berfokus pada bagaimana menemukan  komposisi seimbang antara kemudahan orang membaca tulisan di koran dengan ’character per pica’, atau mengenai hal penting tentang cara kita mengukur seberapa banyak huruf yang bisa muat dalam satu kolom atau satu halaman surat kabar.
Tom Rickner dari Monotype Studio
“Di era branding saat ini, keseimbangan semua aspek harus tercapai, dengan tetap mempertahankan esensi dari sebuah brand. Jenis tulisan, disamping warna dan bentuk, adalah satu hal utama yang membentuk jiwa sebuah brand. Mengubah bentuk logo demi mengurangi efek buruk terhadap lingkungan perlu kajian yang lebih luas lagi.” (MY)

Berikut ini adalah beberapa logo perusahaan atau produk yang diredesain oleh Sylvain Boyer :








Selasa, 19 Desember 2017

'Starburst' : Hunian ‘container’ unik yang rencananya akan dibangun di gurun California



The Joshua Tree House yang direncanakan dibangun dilahan gurun di  wilayah California
Container, kotak besar yang terbuat dari logam baja dan biasa digunakan untuk mengirim barang dalam jumlah besar melalui jalur laut, ini telah mengubah wajah dunia sejak enam puluh tahun yang lalu khususnya bidang perdagangan Internasional. Namun beberapa tahun terakhir ini, fungsi containertidak lagi hanya sebatas media penyimpanan barang-barang kiriman tapi sudah merambah ke bidang Arsitektur. Tidak hanya mudah dalam pengerjaannya, Container bisa juga dijadikan sebagai unit hunian yang mewah dengan cost yang sangat murah. Salah satu contoh penggunaan container sebagai unit hunian rumah bisa kita lihat di Joshua Tree Residence: sebuah hunian dengan luas 2,100 sqft atau 195 meter persegi dengan tiga kamar tidur yang terbuat dari beberapa container serta dibangun di atas gurun gersang diluar wilayah taman nasional Joshua Tree, California.


Unit hunian milik seorang produser film kaya raya yang tidak mau disebutkan namanya, ini memiliki struktur container yang ditumpuk dan disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang tertata dengan indah. Pembangunannya sendiri direncanakan mulai awal 2018 disebuah lahan pribadi yang berjarak tiga jam dari Los Angeles.

Desainnya sendiri memiliki konsep ‘Starburst’ atau percikan bintang hasil rancangan arsitek sekaligus digital artist asal London, James Whitaker. Menurutnya ide membangun ‘Starburst muncul saat ia sedang berkendara bersama seorang client yang memiliki 36,5 hektar lahan di wilayah Joshua Tree Desert. Salah seorang clienttersebut kemudian berkata “Kau tahu bangunan apa yang bagus dibangun dilokasi ini?”. Client tersebut lalu membuka Pinterest dan memperlihatkan sebuah foto Hechingen Studio, sebuah bangunan kantor yang terbuat dari tumpukan container hasil rancangan Whitaker beberapa tahun lalu.
Desain Hechingen Studio, 2010. karya James Whitaker
Hechingen Studio termasuk kantor yang dibangun dengan biaya rendah dan berada di Black Forest, Jerman, diluar kota Hechingen. Studio ini merupakan kantor milik sebuah perusahaan iklan di jerman sejak tahun 2010.

Idenya cukup sederhana, yakni dengan menumpuk beberapa container seperti yang biasa kita lihat di pelabuhan. Namun saat itu, Whitaker berpikir ia harus membuat desain lain yang beda dengan model dinamis sebuah kantor perusahaan iklan.

Unit hunian The Joshua residence akan menggabungkan beberapa container dan rencananya akan dikerjakan oleh tenaga ahli yang juga mengerjakan proyek “Mirage”, sebuah bangunan berseni karya Doug Aitkenyang berada di Coachella Valley, yang pada dasarnya mengambil bentuk rumah peternakan yang diseluruh permukaannya ditutupi oleh “cermin kaca”.

“Setelah seluruh container dipotong dan disatukan, langkah berikutnya ialah pemasangan lapisan insulasi dan papan penutup,” ujar Whitaker.

Untuk interiornya, container tersebut nantinya akan menampilkan angle dengan viewmenawan yang bisa dinikmati dari pusat bangunan. Jadi saat kita memasuki rumah, kita bisa melihat sekeliling luar bangunan hanya dari bagian tengah ruangan melalui pintu-pintu kamar yang sudah dibuka.

Kompleks hunian itu didukung pula dengan solar panel yang diaplikasikan pada canopy di area parkir, termasuk sebuah deck kayu yang dirancang agar terlihat menyatu dengan pegunungan batu yang ada disekitarnya. (MY)

Nah gaes, penasaran dengan bangunan unik yang terbuat dari container ini?, berikut foto desainnya yang dibuat secara digital: