Rabu, 09 Maret 2016

Robot Toshiba ini sengaja dirancang agar mirip dengan manusia


Toshiba menghadirkan robot terbarunya di Pameran dagang di Berlin.

Toshiba baru saja memperkenalkan robot Chihira generasi terbarunya di sebuah Pameran dagang di Berlin. Robot, yang sengaja dirancang semirip mungkin dengan manusia ini juga sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa Jerman.

Kepada BBC, perusahaan asal Jepang itu juga menyampaikan kalau mereka telah meng-upgrade sistem kontrol mesin robot mereka sehingga gerakannya lebih halus.  

Namun, salah seorang pakar menyatakan kalau robot yang mirip dengan manusia tidak cocok dengan pengunjung dari Negara Barat. Prof. Noel Sharkey – Seorang Roboticist dari Universitas Sheffield, mengatakan kalau mesin masih terasa “agak aneh dan jauh dari jangkauan manusia”.


Maksudnya ialah bahwa kebanyakan masyarakat merasa kurang nyaman jika berada dekat dengan robot yang mirip dengan manusia, karena orang lain akan sulit membedakan keduanya.

Tujuan Pariwisata
Toshiba mengusung robot droid Chihira Kanae di ajang ITB Travel Expo untuk menjelaskan harapan agar nantinya produk mereka bisa memajukan industri Pariwisata. Robot tersebut dipajang di meja informasi, yang nantinya akan menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung berkaitan dengan konferensi yang tengah berlangsung.  
Robot ini bisa menjawab pertanyaan dalam empat bahasa.
Ajang tesebut juga menandai pemunculan  pertama dari robot asal Jepang yang sudah diberitakan sebulan sebelumnya. Adapun robot-robot yang dipamerkan, yaitu:

  • Chihira Aico, yang pertama kali diperkenalkan pada ajang  Japan's Ceatec tech show pada 2014.
  • Chihira Junko, yang pertama kali diluncurkan pada akhir Oktober dan saat ini beroperasi di meja informasi , Tokyo Shopping  Center.

“Kami telah memperbaiki software dan hardware demi meningkatkan sistem tekanan udaranya,” ujar Hitoshi Tokuda, Chief Specialist di Toshiba’s research and development centre.

“Jika tekanan udara tidak stabil, maka gerakan robot akan terpengaruh oleh adanya getaran. Sehingga jika aliran udara bisa dikendalikan, maka gerakannya akan menjadi lebih halus.”
Robot ini juga bisa bersikap layaknya manusia termasuk dalam hal mimik wajah
Sama seperti pendahulunya, Chihira Kanae juga mampu menginterprestasikan serta merespon perintah dalam bahasa Inggris, Jepang dan Cina, sama bagusnya dengan perintah lewat bahasa tanda.

“Robot ini bisa dikombinasikan dengan sistem proses bahasa apapun, sehingga kita bisa membuatnya mampu berbahasa apa saja,” ujar Mr. Tokuda, menambahkan.

“Kami sengaja membuat Chihira Kanae semirip mungkin dengan manusia, berbeda dengan versi  yang lama, yang ini jauh lebih ramah dan lebih santun.

Berikut Video robot humanoid Toshiba dalam melayani para pengunjung pameran:

“Hal tersebut menjadi penting, mengingat Chihira akan bekerja di industri layanan dan pariwisata, Chihira Kanae juga akan digunakan pada sektor kesehatan dalam merawat para manula.”
 
"Kami juga menemukan kalau masyarakat lebih suka berbicara dengan android yang mirip manusia karena mereka bisa bebas bertanya apa saja yang mereka inginkan, tanpa perlu merasa malu atau canggung.”
Chihiro Junko - Robot buatan Toshiba yang dipajang di Tokyo Shopping Center
Sayangnya, Prof. Sharkey kurang setuju dengan pendapat Toshiba. “Robot seperti itu memang sangat bagus, akan tetapi mereka masih memiliki mimik wajah layaknya pembunuh Psycho” .  Ia juga menambahkan kalau dimasyarakat saat ini berkembang opini yang membahas bagaimana, sih, tampilan android yang seharusnya?.

“Dalam survey yang dilakukan oleh Jepang dan Amerika, memperlihatkan kecendrungan bahwa Jepang lebih menginginkan robot yang mampu berbaur dengan manusia, sementara masyarakat di Amerika dan negara barat lainnya, masih merasa khawatir dengan robot yang nantinya akan bersama mereka.”

“Saya pribadi lebih memilih mengenal dahulu robot yang akan bersama denganku daripada nantinya akan dikendalikan oleh mesin. Masalahnya, kepercayaan saja.”

Hotel bot
Berbeda dengan yang dilakukanToshiba ialah sebuah produk kolaborasi antara IBM dan Hilton Hotels & Resorts. Mereka menggunakan robot yang bisa memberikan layanan informasi tentang atraksi lokal kepada para tamu di salah satu hotel Hilton di Virginia.
IBM dan Hotel Hilton menggunakan robot ini dalam memberikan informasi.
Mesin  tersebut menggunakan software kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) IBM bernama Watson dalam memberikan rekomendasi.

Perusahan tersebut memilih robot Nao – sebuah android dari bahan plastik buatan Japan’s Softbank, yang bertugas menyampaikan informasi. (MY)

Senin, 07 Maret 2016

Cara membuka Gembok hanya dengan menggunakan dua Kunci Pas



Trik membuka Gembok dengan dua kunci Pas.
Sebelumnya diinformasikan bahwa video berikut ini hanya trik yang hanya dilakukan saat dalam kondisi darurat dan bukan untuk tujuan kejahatan. 

Hampir sebagian besar kita menggunakan alat yang biasa kita sebut Gembok untuk mengamankan sesuatu atau bahkan rumah kita dari orang-orang yang ingin berbuat jahat. Entah itu lemari kecil, pagar rumah, bak tertutup sebuah mobil Pick Up, hingga pintu utama sebuah rumah sederhana , hampir semuanya menggunakan gembok untuk menjaga keamanan mereka dari luar. Selain mudah dan murah, gembok juga mudah dibawa-bawa karena ukurannya yang kecil.

Tapi itulah manusia, selalu saja ada jalan untuk “mengakali” hal-hal yang bersifat teknis maupun mekanis. Seperti pada video berikut ini, dimana kita bisa melihat bagaimana kunci gembok dalam berbagai ukuran bisa di bobol atau dibuka paksa hanya dengan menggunakan sepasang kunci Pas yang ukurannya dipilih sesuai keperluan. Nah, langsung saja Berikut videonya:

Nah, cukup mudah sih, kelihatannya. Akan tetapi tidak dianjurkan sama sekali untuk mencoba trik ini di gembok pagar rumah orang lain apalagi dicoba untuk membuka pintu hati sang gebetan, Eyaa..! (MY)

Apa anda masih ingin mencicipi daging kaki katak setelah melihat video ini?



Di Eropa dan beberapa negara Asia, Kaki Katak menjadi hidangan yang cukup lezat.

Meskipun banyak berita miring tentang daging Katak yang dibuat menu masakan, tapi sebenarnya kaki katak bisa menjadi menu hidangan yang sangat lezat, lho. Memang, perlu koki terampil untuk mengolah daging katak hingga menjadi menu yang lezat dan aman. Tapi meskipun sudah ditangani oleh koki yang hebat, tetap saja kita akan dikagetkan dengan video berikut ini yang memperlihatkan kaki katak yang sementara di persiapkan untuk dimasak.

Jadi, meskipun kaki katak yang sudah terpotong,  secara teori sudah tidak “bernyawa” lagi, namun fungsi biologisnya masih tetap ada. Jika kita menstimulasi kaki katak yang sudah mati dengan kejutan listrik, maka tiba-tiba kaki-kaki tersebut akan bisa bergerak.

Kita bisa mempraktekkan percobaan ini dirumah dengan menaburkan garam dapur diatas daging kaki katak yang sudah terpotong:


Lho kok masih bisa bergerak? Padahal kan ‘status’nya katak itu sudah mati?. Itu karena garam dapur mengandung semacam ion sodium, bahan yang biasa terdapat dalam baterai. Saat garam dituang diatas kaki kodok, Ion Sodium memberikan muatan negatif pada sel otot. Hasilnya sangat luar biasa, seperti yang terlihat ada video berikut ini:

Otot kaki katak akan terus bergerak hingga kandungan molekul Adenosine triphospate (ATP) dalam otot habis. Bagi yang belum tahu apa itu ATP, AdenosineTriphospateialah zat yang menjadi bahan bakar bagi otot kita. Nah, bagaimana? Cukup menyeramkan juga, bukan? MY.